Bagian VIII.9 FAKULTAS KEDOKTERAN

7.9.1. PENDAHULUAN #

7.9.1.1.  VISI & MISI FAKULTAS KEDOKTERAN UBAYA #

Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK-UBAYA) merupakan fakultas ke-9 di lingkungan Universitas Surabaya (UBAYA). Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya memiliki Program Studi Pendidikan Dokter (Gelar: S.Ked) dan Program Studi Profesi Dokter (Gelar: dr.) sesuai keputusan KEMENRISTEKDIKTI NOMOR 131/KPT/I/2015.

Visi Fakultas Kedokteran UBAYA adalah: “Menjadi Fakultas  Kedokteran yang unggul pada tingkat nasional, berbasis riset inovatif dan teknologi kedokteran terkini”. Berdasarkan visi tersebut, maka misi FK-UBAYA adalah:

  1. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran untuk menghasilkan dokter sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang berbasis teknologi kedokteran terkini untuk meningkatkan  kualitas hidup masyarakat.
  2. Mengembangkan penelitian kedokteran yang inovatif, kolaboratif, dan berkualitas dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini dengan tetap mengedepankan sumber daya dan kearifan lokal untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
  3. Melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian masyarakat di bidang Kesehatan
  4. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan Tri Dharma yang akan mendorong kemajuan Institusi.
  5. Menyelenggarakan tata kelola yang baik (good university governance-GUG) untuk mendukung pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Untuk mewujudkan misi tersebut Fakultas Kedokteran UBAYA melakukan berbagai aktivitas  yang memiliki tujuan sebagai berikut:

  1. Dihasilkannya dokter yang bermutu dan kompeten dengan wawasan teknologi kedokteran terkini serta memiliki nilai-nilai kebangsaan dan multikultur, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
  2. Dikembangkannya riset kedokteran yang inovatif, kolaboratif, dan berkualitas sebagai bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran, serta dengan mengedepankan sumber daya dan kearifan lokal untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.
  3. Dilaksanakannya kegiatan pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian masyarakat di bidang Kesehatan
  4. Ditingkatkannya kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan Tri Dharma yang akan mendorong kemajuan Institusi.
  5. Terselenggaranya tata kelola institusi yang baik (good university governance – GUG) sesuai dengan prinsip-prinsip mutu untuk mendukung pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi.

7.9.1.2. PROSES PEMBELAJARAN DI FK-UBAYA #

            A. Konsep Kurikulum FK-UBAYA

Filosofi mendasar tujuan proses pembelajaran di FK-UBAYA adalah menghasilkan mahasiswa yang mampu menguasai keseluruhan Kompetensi yang diamanatkan oleh   Standar Kompetensi Dokter Indonesia – SKDI 2012 (Gambar 1) dan selaras dengan filosofi profil lulusan mahasiswa Universitas Surabaya.

Dalam proses pembelajaran, FK-UBAYA menyusun kurikulum menggunakan prinsip spiral curriculum (Gambar 2) dengan memadukan ilmu-ilmu kedokteran dasar dengan ilmu kedokteran klinik, yang mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) dan Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK), yang bercirikan 4 hal yaitu: 1) Pengulangan topik, 2) Peningkatan level kesulitan, 3) Pembelajaran baru berkaitan dengan pengalaman sebelumnya, 4) Kompetensi mahasiswa senantiasa meningkat.

Dengan prinsip spiral curriculum tersebut maka didesainlah kurikulum pendidikan dokter dalam 2 tahap pendidikan, yaitu tahap akademik dan tahap profesi yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Proses pembelajaran di tahap akademik disajikan sepanjang 16-18 pekan dalam blok satuan waktu dan berlangsung selama 7 (tujuh) semester.

Tahap akademik ini dibagi menjadi 2 fase. Fase pertama disebut fase pengenalan ilmu kedokteran (introduction to medical science) yang disajikan pada 2 semester pertama. Materi yang diperkenalkan adalah tentang struktur, fungsi, dan perilaku normal pada sistem organ dan multi-organ melalui mata kuliah Biomedik yang merupakan integrasi dari Ilmu Anatomi, Histologi, Fisiologi, Biokimia, Embriologi dan Genetika. Selain itu, mahasiswa dibekali juga dengan Ilmu Bioetik dan Humaniora. Fase kedua disebut fase persiapan klinik (preparation to clinical stage) yang berlangsung selama 5 (lima) semester berikutnya. Di fase ini mahasiswa mempelajari struktur, fungsi, dan perilaku abnormal pada sistem organ dan multi-organ, diperkenalkan dengan pemahaman tentang mekanisme dasar penyakit, metode diagnosis, penatalaksanaan serta pencegahannya, dan juga mempelajari masalah kesehatan yang lebih kompleks seperti masalah kegawatdaruratan, forensik dan masalah kesehatan di komunitas. Keterampilan klinik juga diajarkan dalam beberapa tahap untuk melengkapi kompetensi mahasiswa. Disini mahasiswa diajarkan untuk mendiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lainnya dengan menggunakan alat peraga.Selain itu, mahasiswa juga melalui proses pembelajaran interprofessional education, dimana mereka diberikan kesempatan untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan mahasiswa dari program studi lain yang terkait dengan bidang kesehatan. Setelah menyelesaikan fase kedua ini mahasiswa kedokteran akan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked).

Tahap profesi merupakan tahap kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 4 semester. Penyajian pembelajaran tahap profesi dalam bentuk rotasi klinik pada tiap departemen/laboratorium yang berlangsung sebagian besar di Rumah Sakit Pendidikan Utama (RSPU) dan didukung oleh Rumah Sakit Pendidikan Satelit (RSPS) dan Afiliasi (RSPA). Dalam hal ini pencapaian kompetensi dilakukan dengan menggunakan pasien dengan supervisi dokter spesialis sebagai dosen pengampunya. Tahap kepaniteraan berlangsung pada bagian ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu penyakit saraf, ilmu kesehatan jiwa, radiologi, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, anestesi dan terapi intensif, ilmu bedah, ilmu kandungan dan kebidanan, ilmu kesehatan mata, ilmu THT, kedokteran forensik, ilmu farmakologi klinik dan kedokteran herbal, dan kesehatan masyarakat. Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif dan manajemen penyakit pada individu, keluarga dan masyarakat harus tercapai pada tahap ini. Tempat kepaniteraan klinik berlangsung di:

  1. Rumah Sakit Pendidikan Utama: RSUD Ibnu Sina – Gresik
  2. Rumah Sakit Pendidikan Satelit: RSUD Prof. dr. Soekandar – Mojosari
  3. Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat – Lawang
  4. Puskesmas di wilayah Gresik dan sekitarnya
  5. Poliklinik dan Rumah Diabetes UBAYA

Setelah menyelesaikan tahap profesi ini mahasiswa kedokteran akan memperoleh gelar dokter (dr).

B. Peta Kurikulum FK-UBAYA

Tahap Akademik:

Dalam implementasi kurikulum tahap akademik, FK-UBAYA menerapkan model kombinasi pembelajaran Blok dan Mata Kuliah. Materi pembelajaran dalam suatu Blok disusun sedemikian rupa sehingga menggabungkan berbagai disiplin Ilmu Kedokteran menjadi suatu bahasan inter-disipliner.

Model pembelajaran Blok adalah salah satu wujud komitmen FK UBAYA dalam menerapkan aspek “integrated” pada konsep SPICES (Student-centered learning, problem-based learning, integrative learning, community oriented, elective-driven, dan systematic) sebagai salah satu strategi dalam implementasi pendidikan kedokteran.

FK-UBAYA juga memberikan pilihan mata kuliah elektif sebagai wujud implementasi prinsip SPICES pada aspek “elective driven” dalam pendidikan kedokteran. Dengan adanya mata kuliah elektif ini diharapkan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mendalami ilmu-ilmu sesuai dengan minat dalam dirinya. Variasi topik pada mata kuliah elektif ini akan selalu dikaji agar selalu sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran yang terus berkembang di Indonesia.

Tahap Profesi:

Tahap Profesi adalah Pendidikan Kedokteran yang dilaksanakan melalui proses pembelajaran di seting klinik di Rumah Sakit dan pembelajaran komunitas di Puskesmas dengan mengikuti jadwal rotasi/pergantian stase. Proses pendidikan klinik mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang dipraktekkan dalam lingkup pengelolaan pasien sehingga mencapai tingkatan mampu/kompeten, cakap, bahkan mahir/ahli sesuai standar yang telah ditetapkan.

C. Metode Pembelajaran di FK-UBAYA

Selama proses belajar di FK-UBAYA, mahasiswa akan mengikuti beberapa bentuk/metode kegiatan belajar, yaitu: Belajar Mandiri (Independent Learning), Tutorial Problem-Based Learning (PBL), Kuliah, Praktikum, Project-based Learning, dan refleksi pembelajaran.

Belajar mandiri adalah kegiatan pembelajaran utama. Sebagai pembelajar dewasa, Mahasiswa diharapkan lebih banyak mencari dan memahami informasi secara mandiri dari sumber belajar yang ada. Kedalaman belajar secara mandiri akan menunjang proses belajar mahasiswa di semua bentuk kegiatan belajar yang lain. Sesi PBL menggunakan metode “Seven Jumps” yang terdiri atas tujuh langkah yaitu: (1) clarify term & concept, (2) define the problem, (3) analyse the problem, (4) draw up inventory of explanations, (5) formulate learning objectives, (6) Collect further information via private study, dan (6) Synthesis new information against the problem / reflection. Sedangkan sesi kuliah interaktif diberikan oleh dosen ahli sebagai stimulasi proses belajar mahasiswa. Mahasiswa didorong untuk mengajukan berbagai pertanyaan ataupun meminta penjelasan bila terdapat hal-hal yang belum dipahami dalam tutorial PBL ataupun dalam proses belajar mandiri yang dilakukan. Demikian juga beberapa sesi praktikum dirancang untuk membantu mahasiswa memahami topik bahasan secara spesifik. Terdapat project-based learning berupa sesi penugasan kelompok yang dirancang untuk mendorong mahasiswa berpikir secara kolaboratif dan komprehensif. Penugasan ini membantu mahasiswa menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam pemahaman yang lebih mendalam. Proses refleksi pembelajaran juga akan diterapkan untuk mendorong mahasiswa mempunyai keterampilan life-long learning.

 D. Evaluasi Hasil Belajar di FK-UBAYA

Ada beberapa model evaluasi/penilaian pembelajaran yang diterapkan, bentuknya bervariasi dan terintegrasi dengan validitas yang baik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan tercapai. Secara umum jenis evaluasi/penilaian yang diterapkan, dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu:

  • Penilaian Sumatif adalah bentuk penilaian yang dilaksanakan yang membentuk sebagian besar nilai akhir. Bentuk penilaian sumatif dapat di lakukan dengan metode:
    1. Ujian tertulis pilihan ganda (Multipe Choice Question/MCQ),
    2. Ujian tertulis uraian (Essay test),
    3. Ujian ketrampilan klinik (Objective Structured Clinical Examination/OSCE),
    4. Ujian praktikum terstruktur (Objective Structured Practical Examination/OSPE),
    5. Ujian presentasi kasus (Short Oral Case Analysis/SOCA),
    6. Ujian kasus klinik (Clinical Long/ Short Case), dan penugasan/laporan tertulis.
  • Penilaian Formatif adalah bentuk penilaian yang dilaksanakan secara berkala selama berlangsungnya aktifitas pembelajaran dan tidak dimaksudkan untuk menentukan kelulusan mahasiswa, seperti: penilaian tutor saat diskusi PBL (Tutors rating/TR), penilaian keterampilan prosedural (Direct Observation of Procedural Skill/DOPS), penilaian keterampilan klinik, sikap dan perilaku di RS (Mini Clinical Evaluation Exercise/Mini-CEX).

Sedangkan pelaksanaan ujian dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:

  1. Ujian Tengah Semester (UTS) adalah ujian pada mata kuliah yang disajikan secara longitudinal dan dilaksanakan pada pertengahan semester
  2. Ujian Akhir Semester (UAS) adalah ujian pada mata kuliah yang disajikan secara longitudinal dan dilaksanakan pada penghujung semester
  3. Ujian Akhir Blok (UAB) adalah ujian pada mata kuliah yang disajikan secara blok dan dilaksanakan pada pekan terakhir penyajian blok bersangkutan.
  4. Ujian Remedial adalah ujian untuk memperbaiki nilai dan dilaksanakan setelah UAS/UAB pada pekan yang sama.

Nilai akhir Mata Kuliah atapun nilai akhir Blok diperoleh dari evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan selama proses pembelajaran dari mata kuliah tersebut. Nilai kelulusan setiap mata kuliah / blok dinyatakan dalam bentuk nilai huruf yang dikonversi dari nilai akhir mata kuliah / blok sesuai dengan Peraturan Rektor nomor 387 tahun 2013 tentang Panduan Proses Administrasi dan Kegiatan Akademik Mahasiswa Universitas Surabaya seperti pada tabel berikut ini:

D. Penentuan keberhasilan Studi

Keberhasilan studi mahasiswa pada tahap Akademik akan dievaluasi di tiap akhir tahun akademik. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan layak tidaknya seorang mahasiswa melanjutkan studi di program studi pendidikan dokter di FK-UBAYA.

Mahasiswa dinyatakan lulus pada program akademik (Pre-Klinik) dan berhak menyandang gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) jika:

  • Telah lulus masa Orientasi Bersama (MOB) UBAYA yang dibuktikan dengan sertifikat dan program pengembangan lainnya yang diatur tersendiri melalui keputusan rektor,
  • Telah memenuhi semua kewajiban administrasi dan keuangan,
  • Telah lulus semua mata kuliah dengan nilai minimal C,
  • Memperoleh indeks prestasi IPK ≥75,
  • Nilai TOEFL minimal 450
  • Telah mengikuti Yudisium Sarjana Kedokteran.

 

7.9.3. ORGANISASI DAN PERSONALIA #

A. Struktur Organisasi di FK-UBAYA


#

 B. Daftar Personalia di FK-UBAYA

NO JABATAN NAMA LENGKAP 
1 Dekan Prof.Dr.dr. Rochmad Romdoni, Sp. PD,Sp.JP(K), FIHA,FAsCC,FACC
2 Wakil Dekan I dr. Risma Ikawaty, Ph.D
3 Wakil Dekan II dr. Sawitri Boengas, Sp.M
4 Kaprodi Pendidikan Dokter dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, FFRI
5 Kaprodi Pendidikan Profesi dr. Heru Wijono, Sp.PD., FINASIM
6 Kalab Biomedik dr. Devitya A. Sukarno, M.Si.
7 Kalab Klinis dr. Ardyan Prima Wardhana, Sp.An-TI.
8 Kalab IPK Bioetika dr. Ervin Dyah Ayu M., M.Sc
9 Kalab Kesmas dr. Anita Dahliana, M.Kes
10 Manajer Administrasi Edithia Ajeng Pramesti, S.E.

 C. Daftar Nama Dosen

NO NAMA LENGKAP BIDANG KEAHLIAN
1 Prof.Dr.dr. Rochmad Romdoni, Sp.PD,Sp.JP(K), FIHA,FAsCC,FACC Ilmu Penyakit Dalam, Jantung Pembuluh Darah (Konsultan)
2 dr. Achmad Hendra H. W. Sp.B, FInaCS, FICS, M.Si Ilmu Bedah, Anatomi
3 dr. Agus Cahyono, Sp.A *) Ilmu Kesehatan Anak
4 dr. Ahmad Anies shahab, Sp.U Ilmu Bedah Urologi
5 dr. Anita Dahliana, M.Kes., AAAK Ilmu Kesehatan Masyarakat
6 Baharuddin, S.Si, M.Si Biokimia
7 dr. Dwi Pangarsa Wisnumurti, Sp.OG Ilmu Kebidanan dan Kandungan
8 dr. Elita Halimsetiono, M.Kes Ilmu Kesehatan Masyarakat
9 dr. Herry Wibowo, Sp.B., M.Kes. Ilmu Bedah
10 dr. Jordan Bakhriansyah, Sp.JP Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
11 dr. Lucia Pudyastuti Retnaningtyas, Sp.A Ilmu Kesehatan Anak
12 dr. Puri Safitri Hanum, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam
13 dr. Rachmad Poedyo Armanto, Sp.OG Ilmu Kebidanan dan Kandungan
14 dr. Sjafril Vika Permana, Sp.OG Ilmu Kebidanan dan Kandungan
15 dr. Ummy Maisarah Rasyidah, M.Kes Ilmu Kesehatan Masyarakat
16 Dr.dr. Rivan Virlando Suryadinata, M.Kes *) Ilmu Kesehatan Masyarakat
17 dr. Valentinus Besin, Sp.S Ilmu Penyakit Saraf
18 dr. Fransiska Rismauli Natallya, Sp.KK. Ilmu Kulit dan Kelamin
19 dr. Sajuni Widjaja, M.Kes., M.Med.Klin., Sp.MK Mikrobiologi Klinik
20 dr. Olivia Benedick Sri Rafael Panggabean, Sp.P. Ilmu Penyakit Paru
21 dr. Fransiska Hutahaean, Sp.THT-KL Ilmu Telinga Hidung Tenggorokan- Kepala Leher
22 dr. Diane Lukito Setiawan, Sp.PK Patologi Klinis
23 dr. Sawitri Boengas, Sp.M Ilmu Kesehatan Mata
24 dr. Risma Ikawaty,Ph.D Biologi Molekuler
25 dr. Winnie Nirmala Santosa, M.Si Histologi
26 dr. Y. Adhimas Setyo Wicaksono Biostatistika
27 dr. Devitya A. Sukarno, M.Si Ilmu Faal
28 dr. Dita Sukmaya P.M.Si *) Biokimia
29 dr. Jefman Effendi Marzuki Farmakologi Klinis
30 dr. Ervin Dyah Ayu Masita Dewi, M.Si Bioetik
31 dr. Aking Sandi Pribadi, MHPE, FFRI Medical Education
32 dr. Kevin Muliawan Soetanto*) Immunology
33 dr. Heru Wijono, Sp.PD., FINASIM *) Ilmu Penyakit Dalam
34 dr. Indro Harianto, Sp.PD Ilmu Penyakit Dalam
35 Dwi Martha Nur Aditya, S.Pd, M.Pd Biologi, Anatomi
36 dr. Astrid Pratidina S., MPH, Ph.D., Sp.An Anestesi, Pendidikan Profesi Kesehatan
37 dr. Ardyan Prima Wardhana, Sp.An Anestesi
38 dr. IGN Dodo Muliawan Ranuh, Sp.OT., M.Ked.Klin. Ortopaedi dan Traumatologi
39 dr. Katharina Merry Apriliani Angkawidjaja, Sp.KJ., M.H. Ilmu Kesehatan Jiwa
39 dr. Sri Rejeki Widyanti, Sp.PA. Patologi Anatomi
40 dr. Ma’rifatul Ula, Sp.FM.    Kedokteran Forensik dan

Medikolegal

41 dr. Bertha Arviani Sugianto *)
42 dr. Amanda Trilana *)

*) sedang studi lanjut

 

Powered by BetterDocs